PINOBOLA – Tim Nasional (Timnas) Myanmar membawa kabar buruk jelang bergulirnya Piala AFF 2020. Sebab, Pelatih Myanmar, Antonie Hey, meragukan partisipasi timnya karena 14 pemainnya kemungkinan besar absen pada partai pertama Grup A.
Myanmar harus menerima cobaan berat kala 10 pemainnya harus menjalani tes ulang untuk mengetahui apakah mereka tertular Covid-19 atau tidak. Selain itu, empat pemainnya juga mengalami cedera.
Alhasil, total 14 pemain tidak bisa ikut menjalani sesi latihan. Akibatnya, Myanmar bisa saja menghadapi Singapura pada laga perdana hanya dengan membawa 13 pemain yang empat di antaranya penjaga gawang.
Selain itu, Hey juga harus menjalani jumpa pers dari kamar hotelnya karena memiliki riwayat kontak dengan pemain yang diuji ulang. Pelatih asal Jerman itu sangat berharap timnya bisa berpartisipasi di Piala AFF 2020.
“Ini berarti sebanyak empat belas pemain diragukan (menghadapi Singapura), dan kami bisa berakhir hanya dengan 13 pemain termasuk empat penjaga gawang. Kami berharap kami memiliki pemain yang siap bermain, dan kami tidak yakin kami bisa,” kata Hey pada jumpa pers tersebut, Sabtu (4/12/2021).
“Ini bukan kondisi terbaik, tetapi kami mencoba yang terbaik dan kami akan melihat dalam 24 jam ke depan,” sambungnya.
Myanmar seperti dilanda cobaan bertubi-tubi. Sebelumnya, gejolak politik di negara tersebut membuat Liga Myanmar dihentikan.
Selain itu, para pemain pilarnya juga enggan membela Timnas Myanmar sebagai bentuk protes terhadap kudeta militer pada Februari 2021 silam. Penjaga gawang, Kyaw Zin Htet, dan duo penyerang, Kyaw Ko Ko dan Aung Thu, menolak panggilan negara.
Akibatnya, Myanmar pun menjadi lumbung gol pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022. Total, Myanmar kebobolan 35 gol dan hanya bisa mencetak enam gol pada ajang tersebut.
Terkini, Myanmar juga dilibas Indonesia dengan skor 1-4 pada laga uji coba di Turki, 25 November 2021 silam. Hey pun sangat terpukul dengan keadaan yang menimpa timnya.
“Kami mengalami kesulitan sepanjang jalan. Menemukan pemain yang lebih muda ketika kompetisi tidak berjalan sangat sulit. Pembangunan kembali kami mulai pada awal bulan Mei dengan skuad yang tidak kompetitif (pada Kualifikasi Piala Dunia 20222),” lanjutnya.
“Tetapi, kami mengambil pelajaran, dan kami telah berusaha untuk membuat mereka fit, dan membuat mereka sekompetitif mungkin dalam enam minggu terakhir,” tandasnya.
